Selasa, 06 September 2011

UDARA SEGAR


Hembusan angin musim yang tak tentu arahnya lagi

Terkontaminasi udara panas membakar bumi….

Revolusi industri alihkan fungsi alami terjadi

Hutan2 pun hilang….. Paru2 bumi yang tak berarti


REFF :

Alam tak lagi bersahabat

Badai hujan lebatkan alam raya

Ozonpun ikut terluka…

Panasnya cairkan es diutara…

Air semakin tinggi

Dan banjir pun datang menghampiri

Mungkinkah masih tersisa

Udara segar untuk kita…


Pohon hijau bumiku, hilangkan racun udara kotaku

Sungainya penuh sampah, aliran air tak terbendung arah…

Selasa, 21 Juli 2009

....NURANI....

Bicara hati nurani,
Mengerti perasaan....
Jujur berkata yang salah,
Santunkan nada sikap.....
yeahhh......

Cahaya terangi diri,
Beri satu petunjuk......
Dalami Keinginan,
Yang baik terbisikkan....

Ya adaaaaa dalam jiwa mu.....
Ya adaaaaa dalam hati mu.....

Nurani....yeaa..
Nurani....yeaa..

.....DIPERSIMPANGAN.....

Tenangkan hati, biarkan sejenak...
Lupakan semua, yang tak menyenangkan....
Lihatlah pelangi, hiasi dunia....
Dan kupun menari, melantunkan nada...

Benakku melayang tinggi, menggapai mimpi...
Dipersimpangan kuberdiri....
Lewati angan yang selalu mengikuti...
Harapkan semua berarti...
Iringi langkah dan mencari........

Masuki lorong terbentang,jalan yang panjang....
Lalui sisi berliku tak terbataskan....
Jiwa yang menghilang, dipersimpangan...
Dalami hitam putih warna kehidupaannnn......
Dipersimpangan...
Dipersimpangan...
Dipersimpangan...

Dipersimpangan...

.....SESAL.....

Mimpi yang terbeli,
Luka tah terobati....
Resah menghantui,
Benci jadi api.....

Mencari duri,
Dalam jerami...
Lukai diri dan terjebak dalam sepi....
Sesali diri,
Lalu mencari jalan pintas yang tak ada tepiii......

Terbalut semua luka,
Terikat dalam cekam...
Resah terbayarkan,
Segala kenyataan......

Mencari duri,
Dalam jerami...
Lukai diri dan terjebak dalam sepi....
Sesali diri,
Lalu mencari jalan pintas yang tak ada tepiii......

...HAPUSKAN...

Kumpulan keserakahan habiskan hak kita.....
Mereka telan makanan yang tersisa.....
Lidah2 penjilat hisapi sari bunga....
Telah kering lalu dicampakkan....

Saling jatuhkan, saling tikam....
Demi ambisi yang diinginkan.....

Hilangkan...hilangkan...hilangkan...hilangkan...
Hapuskan...hapuskan...hapuskan...

Bunglon2 ganti warna ikuti keadaan...
Cari keinginan dan kesempatan...
Badut2 pake topeng kemunafikan....
Seperti benalu hidup dan mematikan....

Tak terbendung lagi amarah dalam jiwa...
Mereka tak perduli apa yang kita rasa....

Hilangkan...hilangkan...hilangkan...hilangkan...
Hapuskan...hapuskan...hapuskan...

....ASA....

Kugenggam asa diantara jari penuh luka,
Harapan kenyataan seakan terlupakan...
Keraguan yang mematahkan Arah,
Kucoba singkirkan biarkan hilang, Kucairkan beban...

Ku jadikan bunga2 penuh dengan Warna,
Diantara puing2 kusut tak bermakna...
Berharap ada yang menunjukkan arah..

Aku berlari diantara Kenyataan dan harapan....
Goresan irama, satukan rasa....cinta......

......SEMU.....

Semu beku,
Dingin embun basahi bumi...
Haus peras,
Dahagaku mengering...
Hisapi tetes,
Tetes yang jatuh basuh hausku.....
Jiwaku mati,
Terbunuh masa berlalu....

M
elangkah pergi, coba berlari.....Ikuti arah Sang pemimpi...
Coba arahkan hingga kau menang.......Sambut cahaya terang.....

B
ayang hitam ikuti slalu langkahku,
Rusak alam sadarku jalan tersesat......

M
elangkah pergi, coba berlari.....Ikuti arah Sang pemimpi...
Coba arahkan hingga kau menang.......Sambut cahaya terang.....